Menu

Kamis, 23 September 2010

PENDAHULUAN

BAB 1 PEDAHULUAN

Tujuan Umum

Memberi bekal pada mahasiswa sebelum terjun ke masyarakat dalam menghadapi aspek sosial dan profesional dalam bidang teknologi informasi

Tujuan Khusus

Memperkenalkan mahasiwa pada aspek teknis dan non-teknis dan dunia Teknologi Informasi yang sebenarnya.

Lingkup Bahasan

Aspek sosial, kewajiban etis dan profesional, resiko dan sistem berbasis komputer, etika profesi, hak asasi dan privacy, kekayaan intelektual, kejahatan komputer aplikasi komputer di berbagai bidang.

Mobilitas orang dalam era globalisasi sangat tinggi sehingga

ketergantungan dan keterkaitan akan informasi menjadi kebutuhan yang tidak kalah pentingnya dengan kebutuhan primer Informasi menjadi komoditi yang dapat diperdagangkan dan diperebutkan. Mudah diakses dan cepat adalah kuncinya. (Intisari, 1997).

Diera globalisasi ini ,unsur pembelajaran afektif merupakan tulang punggung pembelajaran, mendominasi unsur koqnitif maupun psikomotorik, mengapa?pada proses “Elearning” unsur kepribadian, kemandirian, etika, integritas dan nasionalisme merupakan filter yang sangat diperlukan untuk menyaring unsur-unsur negatif pada “E-leaning”. E-learning disamping sifat positifnya dapat membawa ke pemahaman keilmuan dengan cara sangat cepat juga dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk merusak moral dan mentalitas kepribadian suatu bangsa.

Pada masa kini (tahun 2005) sudah rnerupakan rahasia umum lagi bahwa biaya sekolah semakin mahal, apalagi biaya sekolah di bidang teknologi infornmasi (IT) berdasarkan kenyataan ini nantinya masyarakat Indonesia akan terpecah menjadi dua golongan, sebagian kecil karena finansialnya cukup kuat maka kemampuan untuk menguasai teknologi informasi (IT) akan semakin maju dengan pesat, dan sebagian besar golongan masyarakat dalam bidang teknologi informasi akan semakin ketinggalan dengan pesat pula kesenjangan(jurang pemisah)yang semakin lebaar ini kalau tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan benturan peradaban (the clash of civilization), yang sangat mengerikan.

Golongan masyarakat yang terbelakang ini jikalau menemui masalah dan tidak mengetahui cara pemecahannya akan mudah emosi dan marah, dan mempunyai potensi untuk membuat kerusakan.

Pada saat terjadi krisis moneter di indonesi banyak sekali bank-bank dimerger atau terpaksa ditutup. Mantan karyawan bank yang ter PHK jika mempunyai intergritas tinggi akan beralih ke usaha lain dengan perbekalan uang pesangon yang mereka terima. Bagi mereka yang tidak mempunyai cukup integritas tunggi dapat saja memperoleh godaan untuk mengadakan pembobolan bank dengan menggunakan password, karena mereka mempunyai ketrampilan di bidang tersebut.

Kesenjangan teknologi terhadap pengetahuan informaasi :

1 antar bangsa

2 di dalam negara

Pemecahan menjadi bagian-bagian secara digital meningkatkan kesenjangan ekonomi /sosial antara negara industri dang negara-negara berkembang tahun 1960 (booming ekonomi) posisi soasial/ekonomi pda 20 negaara terkaya menjadi 30kali lebih besar di bandingkan dengan 20 negara termiskin. Tahun 2000(booming masyarkat informasi) posisi ini menjadi 44 kali lebih besar.

Akses internet 90% terkonsentrasi di negara industri (25% dari populasi global) lebih dari 55% di USA dan kanada pengguanaan internet di afrika dan timur tengah hanya sebesar 1% negara-negara berkembang menggunakan ”provider” hanya 5% di argentina malaysia dan afrika selatan.untuk negara berkembang masih ada kemungkinan untuk mengakses informasi secara khusus, untuk informasi medis dan untuk memiliki prosedur ”teleconsuliting telediagnosis”untuk membantu dan menyelamatkan banyak pasien.

Telemedicine mempunyai potensi ditawarkan pada negara berkembang baik untuk perbaikan kualitas maupun kuantitas. Hal ini termasuk

(1) Konsultasi jarak jauh, diagnosis dan saran perlakuan oleh spesialis pengobatan

(2) Pendidikan dan pelatihan. Staf pelayanan kesehatan di pedesaan dan pedalaman secara regular dapat rnengakses pada pelajaran yang diberikan oleh para spesialis di rumah sakit (seperti manajemen secara umum dan penyakit-penyakit khusus

(3) dapat rnengakses pada “databases’’ medis internasional

(4). Meningkatkan efektifitas dan efisieni, sebagai control dalam hal mengurangi waktu tunggu untuk berkonsultasi, dan dalam hal pengenaan Sistem-sistem infomasi medis

(5) Jejaring pelayanan kesehatan dan tele medicine fasilitas perlengkapan informasi medis didistribusikan ke kesehatan distrik dan pusat-pusat klinik dan kesemuannya bermanfaat untuk negara berkembang.Untuk mendukung telemedicine dan peIayanan kesehatan secara kualitatif dan kuantitatif pada negara berkembang (menyelamatkan jutaan orang)tentunya dibutuhkan

(1) Mengembangkan infrastruktur telekomunikasi

(2) Meningkatkan jumlah komputer rumah.

Menurut jogiyanto (1992) meramalkan perkembangan teknologi dengan tepat untuk masa depan memang sulit.hal yang tadinya dirasakan tidak mungkin kemungkinan menjadi mungkin. Sebagai contoh komputer generasi keempat akan mengalami perkembangan-perkembangan luar biasa yang dahulunya tidak terpikirkan. Suatu peramalan yang Sifanya fiksi meramalkan bahwa komputer masa depan akan dapat berpikir dan mempunyai perasaan seperti manusia komputer beberapa ilmuwan komputer yakin, suatu ketika akan diketemukan suatu komponen yang disebut sebagai biochip, yang terbuat dari bahan protein sintesis. Apakah tidak mungkin robot yang dibuat dari bahan ini akan rnenyerupai manusia tiruan ? komputer masa depan diramalkan akan lebih menakjubkan.

Sistem komputer memputnyai elemen terdiri dari hardware, software, dan brainware (manusia). Di Indonesia pengembangan software dan brainware maju dengan pesat akan tetapi kemampuan dan ketrampilan untuk membuta hardware di dalam negeri terabaikan. bagaimana jika suatu saat teradi tindakan embargo hardware dari negara-negara maju karena suatu sebab, atau nilai rupiah kita menjadikan dolar tidak terkejar lagi?. Sudah siapkah kita rnenghadapinya ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar