Menu

Sabtu, 25 September 2010

BAB 5 KOMPUTER DI BIDANG PERTAHANAN


Tujuan Umum
Memberi bekal kepada mahasiswa pengetahuan,. bahwa peragaan alat pertahanan secara konvensional hanyalah sebagai alat promosi oleh negara maju dalam rangka penjualan senjata konvensional mereka kepada Negara berkembang.

Tujuan Khusus
Memperkenalkan kepada mahasiswa bahwa sistem pertahanan di masa depan adalah sistem pertahanan elektronik.

Lingkup Bahasan
Pada era global kita dituntut mampu menyelenggarakan pendidikan yang berkapasitas mendunia. Kebutuhan militer pada modeling & simulasi?. Potensi tantangan.
Artificial Intelligence (Al) in Comand and Control

(C2). Kecerdasan buatan dalam komando dan pemantauan.
(1) Kecerdasan buatan dalam komando dan pemantauan, di manakah posisi kita sekarang
(2) Potensi tantangan
(3) Suatu contoh Agen komando.

Intelegensi buatan (Artificial intelligence) kemudian tidak hanya diterapkan pada permainan-permainan saja ( Jogiyanto, 1992) tetapi juga untuk hal-hal lain. Persenjataan pada abad ke keduapuluh telah berubah begitu draktis, sehingga taktik-taktik perang juga harus dirubah. Bagaimana seorang jenderal dapat mengetahui apakah strateginya telah tepat atau tidak, jika tidak mempraktekkannya?. Praktek nyata akan membutuhkan biaya sangat besar dan menyangkut nyawa manusia. Dengan simulasi komputer, dapat dibuat suatu peperangan buatan yang diharapkan mewakili keadaan sebenarnya. Di IBM Simulation Laboratory Di Owego, New York sebagai contoh telah dilakukan simulasi peperangan yang dapat memberikan informasi mengenai jumlah tentara yang gugur, yang terluka dan yang selamat. Simulasi intelegensi buatan juga diterapkan untuk percobaan-percobaan yang mahal dan berbahaya Iainnya. Definisi sementara untuk intelegensi buatan adalah suatu mesin atau alat pintar (computer) yang dapat melakukan tugas yang bila tugas tersebut dilakukan, dibutuhkan suatu kepandaian untuk melakukannya.

Mengapa militer membutuhkan modeling & simulasi?
Militer membutuhkan modeling dan simulasi tentunya jika latihan peningkatan kernampuan tentara dilakukan dengan perang sesungguhnya akan jatuh banyak kurban baik kurban jiwa maupun harta benda, juga membutuhkan biaya yang sangat besar. Apa lagi jika latihan perang tersebut menggunakan amunisi pemusnah masal super canggih, misalnya mempunyai hulu ledak nuklir, senjata kimia, biologis dan seterusnya. Modeling dan simulasi tersebut hendaknya cukup menjanjikan, mempunyai kemampuan mensimulasikan sesuatu mendekati kenyataan, mempunyai nilai pendidikan, dan mempunyai nilai akademik. Hasil kerja sama para pelaku perang berpengalaman dengan pakar simulasi di bidang maya.
Pada tahun 500 SM. barangkali tercatat pertama kali praktek penelitian operasi militer yang juga dikenal di Cina sebagai Sun Zi, seorang jenderal yang telah menulis “ Seni Perang ( The Art of War )”.
Pada tahun 1916, dalam abad ke duapuluh, satu dari cara formal pertama, suatu teori yang teruji termasuk kewajiban militer F.W. Lanchester pada tahun 1916 mempublikasikan persamaan diferensial untuk memperbandingkan hilangnya kekuatan melawan dalam peperangan di bawah asumsi sederhana.
Tahun 1937-1939. Permulaan secara formal: penelitian operasional militer dilakukan pada perang dunia ke dua dan muncul dan suatu studi ketepatan operasi militer , utamanya dalam tubuh Angkatan Udara Inggris.

Tahun 1940. Operasional komputer moderen pertama kali dibangun dalam tahun 1940 oleh tim AlanTuring untuk tujuan tunggal yaitu untuk memecahkan pesan-pesan rahasia Jerman. (Pada masa kini kemungkinan mirip dengan program “Transtool”).
Pada bulan Oktober tahun 1942, Jenderal Henry Arnold mendesak seluruh komando mendirikan grup-grup penelitian operasional, dan, pada akhir perang, 26 setiap grup eksis. Pentingnya penelitian operasional mengutamakan formasi tertinggi bagi “U.S. Army, Navy , dan Air Force”.
Pada tahun 1979, pernah dinyatakan bahwa riset operasi (operations research/OR sinonim Management science I MS) di Amerika dinyatakan mati walaupun belum dikuburkan. Juga telah dipikirkan. terdapat perubahan kecil untuk kebangkitan kembali d mana terrdapat sedikit pemahaman tentang alasan untuk mewariskan hal tersebut pada geneerasi berikutnya. Pada sekitar pertengahan tahun 1960, sebagian besar kursus-kursus “riset operasi / OR” yang diadakan di universitas di Amerika diberikan oleh para akademisi di mana mereka belum pernah mempraktekkannya. Mereka dan mahasiswanya menghasilkan teks-book menarik. dalam bahasa, tetapi tidak realistis terhadap kenyataan di dunia. Sebagai suatu basil “Riset Operasi” hadir dengan identifkasi penggunaan model-model matematik dan algoritma, lebih condong kepada kemampuan untuk memformalisasikan problema manajemen, memecahkannya, solusinya dalam Iingkungan yang turbulent.

Tahun 1988-1989, pada masa itu tidak ada aspek aktivitas militer di mana simulator atau trainer tidak hadir dalam bentuk perorangan atau lainnya, kemudian pertumbuhan dan perkembangan teknologi berjalan tanpa pemberitauan literatur. Sampai kemudian sesudah itu Yearbook milik Jane menyusun buku dari berbagai kutipan buku lain, dan melengkapi simulasi pelatihan militer dan dapat diterima dengan baik.
Seorang pilot dapat memanfaatkan waktunya dalam alat simulator terbang dan kemudian dia dapat terbang sesungguhnya menggunakan pesawat terbang, akan tetapi kepala staf tidak dapat mengira penembakan di dalam perang sesunguhnya untuk dapat menyempumakan pengalaman pelatihan komando. Sejauh itu dia dapat menggunakan pengalaman prihadinya d.an sistem pelatihan komandonya untuk memperoleh ide apa yang dapat dimasukkan menjadi sesuatu yang nyata.
lstilah “Naturalistic Decision Making” (NDM) pertama kali timbul pada tahun 1989, pada waktu konfrensi mengorganisir para peneliti yang memiliki tahapan di luar penelitian, paradigma pengambilan keputusan secara tradisional, dapat mendiskusikan penemuannya, dan dapat mempubliksikannya dalam volume tunggal.
Pada tahun 1980, para peneliti memulai mempelajari bagaimana pengalaman nyata seseorang dalam pengambilan keputusan dalam lingkungan natural, dalam kenyataannya ,dapat membantu definisi singkat dari NDM: NDM merupakan suatu cara manusia mempergunakan pengalamannya untuk mengambil keputusan pada rangkaian kejadian di lapang.
Duapuluh tahun dari sekarang, diprediksikan bahwa wilayah tempur tunggal terintegrasi akan menjadi kenyataan. Ruang pertempuran dalam operasi militer tidak terlalu panjang dan mernpunyai karakter sebagai daratan, laut atau udara. Sebagai pengganti dimana terdapat ruang tempur tunggal yang berbentuk daratan, maritim dan angkatan udara dapat dikomando, ditargetkan dan disuplemen oleh suatu intelijen generasi baru.
Potensi tantangan,
(1) updating models dalam simulator permainan perang,
(2) Menggunakan manfaat komputer berkemampuan tinggi,
(3) Agen-agen komando,
(4). Pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar